I.
SEJARAH
KEBIDANAN DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGERI
A. SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYANAN DAN PENDIDIKAN
KEBIDANAN DI LUAR NEGERI
Sejarah menunjukkan bahwa bidan
adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia.
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati
karena tugasnya yang sangat mulia, member semangat,membesarkan hati, mendampingi,
serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan
baik.
Sejarah perkembangan pelayanan dan
pendidikan kebidanan, termasuk sejarah perkembangan kesehatan dan kedokeran
tua. Yakni sejak adanya wanita itu melahirkan.
Bidan sebagai pekerja professional
dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis
yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik
yang dimilikinya.
Di Amerika serikat, pendidikan
kebidanan harus memenuhi standar yang dibuat oleh College Of Nurse-Midwives
(ACNM), karena juga mencakup perawatan kesehatan primer untuk wanita dan bayi
baru lahir.
Sedangkan di Inggris pendidikan
kebidanan terdiri dari dua bagian, yaitu :
1)
Pre-registration three year
programmeldirect entry
Program ini ditujukan
bagi mereka yang belum pernah mengeyam pendidikan keperawatan dasar, dengan
lama pendidikan selama 3-4 tahun. Program ini sangat diminati oleh banyak
wanita muda dan dewasakarena waktunya pendek serta cukup ekonomis dari segi
biaya.
2)
Pre- registration (shortened) 18 months
programme
Program ini ditujukan bagi mereka
yang pernah mengeyam pendidikan keperawatan dasar, dengan lama pendidikan 18
bulan-2 tahun.
Di Inggris salah satu
undanng-undang yang mengatur praktik kebidanan adalah United Kingdom Central
Council (UKCC) for nursing, Midwifery and Health Visitor, yang menguraikan
keterampilan yang harus dimiliki oleh bidan yang mencakup antara lain:
1. Promosi
Kesehatan
2. Pengkajian
Fisik
3. Perwatan
Pasien
4. Tindakan
Mandiri
5. Melakukan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
6. Melakukan
perawatan yang disarankan oleh dokter
7. Komunikasi
dengan pasien
8. Penelitian
berkelanjutan
9. Kerja
sama dalam Tim
10. Bekerja
sesuai dengan peraturan yang berlaku
11. Sadar
akan perkembangan masalah-masalah etika
12. Bertanggungjawab
atas hasil kerjanya
Tanggungjawab
Bidan mencakup :
1)
Melaksanakan kompetensi professional
2)
Menyimpan semua catatan/rekam medis
3)
Bertanggungjawab terhadap keluarga
pasien
4)
Bertanggungjawab pada profesi
5)
Bertanggungjawab pada masyarakat
1.
Perkembangan
Pelayanan Kebidanan Di Luar Negeri
Sebelum abad 20 (1700-1900)
William Smellie
dari Scotlandia (1677-1673) mengembangkan forsep dengan kurva pelvic seperti
kurva shepalik.Ignoz Philip semmelweis, seorang dokter dari hungaria mencuci
tangan yang bersih, mengacu pada pengendalian sepsis puerperium.
James Young simpson dari edenberg,
Scotlandia (1811-1870) memperkenalkan dan menggunakan anastesi umum, Ergot
(1807) menemukan sejenis cendauan yang tumbuh pada sejenis gandum hitam,
diketahui efektif dalam mengatasi perdarahan postpartum, tahun 1824 James
Blundell dari Inggris yang menjadi orang pertama yang berhasil menangani
perdarahan postpartum dengan menggunakan transfuse darah.jean Luhumean dari
Perancis (orang kepercayaan rene laenec,penemu stateskop pada tahun 1819
pertamakali mendengar bunyi jantung janin dengan stateskop pada tahun 1920), Jhon
Carles Weaven dari Inggris (1811-1859), pada tahun 1843 dia adalah orang
pertama yang melakukan tes urin pada wanita hamil untuk pemeriksaan dan
menghubungkan kehadirannya dengan eklampsia.
Adolf Pinard dari perancis
(1844-1934) pada tahun 1878, mengumumkan kerjanya pada palpasi abdominal. Carl
Crede dari jerman (1819-1892) menggambarkan metode stimulasi urin yang lembut
dan lentur untuk mengeluarkan plasenta,Juduig Badl, dokter obstetric dari
jerman (1842-1992), pada tahun 1875 menggambarkan lingkaran retraksi yang pasti
muncul pada pertemuan segmen atas rahim dan segmen bawah rahim dalam persalinan
macet atau sulit.
2. Sejarah Ilmu Pendidikan Kebidanan
Yunani
Hipocratus
(450-370 SM) bapak kedokteran dan pengobatan, yang menganjurkan wanita bersalin
ditolong atas dasar kemanusiaan
Italia
Soranus
(98-138 Masehi) Bapak kebidanan yang bersal dari efesus (turki) belajar di
Alexandria (Mesir) dan berpraktek di Roma yang juga berpendapat bahwa bidan
adalah ilmu yang melakukan sendiri kelahiran dan menjauhkan diri dari
ketahayulan.Orang pertama yang menemukan versi luar.
Kanada
Tahun
1991, bidan mulai diakui keberadaannya. Di Ontario pendidikan bidan selama 3
tahun dan penyesuaian selama 1 tahun untuk mendapatkan izin praktek bidan
Denmark
Tugas
pokok bidan di Belanda :
·
Penanganan kasus fisiologis
·
Merujuk keadaan yang abnormal
B.
SEJARAH
PERKEMBANGAN PELAYANAN DAN PENDIDIKAN KEBIDANAN DI DALAM NEGERI
Pelayanan
kebidanan adalah seluruh tugas yangmenjadi tanggungjawab profesi bidan dalam
system pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kaum
perempuan khususnya ibu dan anak-anak. Pelayanan kebidanan yang tepat dan akan
meningkatkan keamanan,dan kesejateraan ibu dan bayinya. Pelayanan kebidanan
oleh bidan dapat dibedakan meliputi :
·
Pelayanan kebidanan primer
·
Pelayanan kolaborasi
·
Pelayanan kebidanan rujukan
Tenaga yang sejak dulu hingga saat
ini memegang peranan penting dalam perkembangan kebidanan adalah dukun bayi.
Dukun adalah pekerjaan turun temurun dikeluarga,yang mendapat pelatihan dukun
dari yang lebih tua yang kelak akan digantikan.
Pada
pemerintahan Hindia Belanda, angka kematian ibu dan anak sangat tinggi.
Tenaga penolong persalinan adalah dukun. Pada tahun 1807(zaman gubernur jendral
Hendrick William Deandels) para dukun dilatih dalam pertolongan persalinan,
tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama karena tidak adanya pelatih
kebidanan.
Tahun 1849 dibuka pendidikan dokter
jawa di Batavia (di Rumah Sakit Militer Belanda) sekarang RSPAD Gatot Subroto.
Tahun 1889 oleh Strat obstetrikus,Australia dan Masland, ilmu kebidanan
diberikan suka rela. Seiring dengan dibukanya pendidikan dokter tersebut pada
tahun 1851 dibuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh seorang
dokter militer belanda bersama Dr.W.BOSCH mulai saat itu pelayanan kesehatan
ibu dan anak dilakukan oleh dukun atau bidan
Pada tahun 1952 diadakan pelatihan
bidan secara formal agar dapat mendidik para dosen agar dapat meningkatkan kualitas
pertolongan persalinan. Perubahan pengetahuan dan keterampilan tentang
pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dimasyarakat dilakukan
melalui kursus tambahan yang dikenal dengan istilah kursus tambahan (KTB) pada
tahun 1923 di Yogyakarta yang akhirnya dilakukan juga dikota –kota besar lain
di nusantara. Seiring dengan pelatihan tersebut didirikanlah Balai Kesehatan
Ibu dan Anak (BKIA),dengan bidan sebagai penanggung jawab pelayanan kepada
masyarakat. Pelayanan yang diberikan mencakup pelayanan pemeriksaan bayi dan
anak termasuk imunisasi serta penyuluhan gizi. Sedangkan diluar BKIA,bidan
member pertolongan persalinan dirumah sebagai upaya tindak lanjut pasca
persalinan
Dari BKIA inilah yang akhirnya
menjadi suatu pelayanan terintegrasi kepada masyarakat yang dinamakan pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas) Pada tahun 1957.
Mulai tahun 1990 pelayanan kebidanan
diberikan secara merata dan dekat dengan masyarakat. Kebijakan ini melalui
instruksi presiden secara lisan pada sidang kabinet pada tahun 1992 tentang
perlunya mendidik bidan untuk penempatan bidan di desa.Adapun tugas bidan di
desa adalah sebagai pelaksana kesehatan KIA, khususnya dalam pelayanan
kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan kesehatan bayi baru
lahir,termasuk pembinaan dukun bayi.
Titik tolak dari konferensi
kependudukan dunia di Kairo pada tahun 1994 yang menekankan pada reproduktif
health (kesehatan reproduksi),memperluas area garapan pelayanan bidan. Area
tersebut meliputi
1. Safe
Motherhood, termasuk bayi baru lahir dan perawatan abortus
2. Family
Planning
3. Penyakit
menular seksual termasuk infeksi saluran alat reproduksi
4. Kesehatan
reproduksi pada remaja
5. Kesehatan
reproduksi pada orangtua
·
PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN BIDAN
Perkembangan
pendidikan bidan dan hubungan dengan perkembangan pelayanan kebidanan. Keduanya
berjalan seiring untuk menjawab kebutuhan atau tuntutan masyarakat akan
pelayanan kebidanan. Yang dimaksud dalam pendidikan ini adalah, pendidikan
formal dan non formal.
1. Pendidikan
bidan dimulai pada masa penjajahan Hindia Belanda,tahun 1851 dokter militer
belanda (Dr.W.Bosch) membuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia
2. Tahun
1904 mulai dibuka pendidikan bidan di Rumah Sakit Militer di Batavia
3. Tahun
1911/1912 dimulai tenaga keperawatan di RSUP Semarang dan Batavia
4. Tahun
1935-1938 pemerintah belanda mendidik bidan lulusan mulo dan dibuka sekolah
bidan di RSB Budi Kemuliaan Jakarta, RSB Palang Dua dan RSB Mardi Waluyo di
Semarang.
5. Tahun
1950-1953 dinuka sekolah bidan dari lulusan SMP dengan batasan usia minimal 17
tahun dan lama pendidikan 3 tahun,mengingat kebutuhan tenaga untuk menolong
persalinan cukup banyak,dibuka pendidikan pembantu bidan/jenjang kesehatan E
dan ditutup tahun 1976
6. Tahun
1973 dibuka kursus tambahan bidan (KTB) di Yogyakarta lama kursus antara 7-12
minggu
7. Tahun
1954 dibuka pendidikan guru bidan bersama dengan guru perawat di Bandung dan
awal 1972 institusi endidikan dilebur menjadi sekolah guru perawat (SGP) dan
pendidikan ini menerima calon lulusan perawat dan bidan
8. Tahun
1970 dibuka program pendidikan yang menerima lulusan sekolah pengatur perawat
ditambah dua tahun pendidikan bidan yang disebut sekolah pendidikan lanjutan
jurusan kebidanan dan ini tidak dilaksanakan secara merata dari seluruh
provinsi.
9. Tahun
1974 dibuka sekolah perawat kesehatan (SPK) dengan tujuan adanya tenaga
dilapangan dimana salah astu tugasnya dalah menolong persalinan normal
10. Tahun
1975-1985 institusi pendidikan bidan ditutup
11. Tahun
1981 dibuka pendidikan D,kesehatan ibu dan anak, yang berlangsung satu hanya
satu tahun.
12. Tahun
1985 dibuka program pendidikan bidan lulusam SPB dan SPK, lamanya pendidikan
satu tahun dan lulusannya dikembalikan ke institusi yang mengirim.
13. Tahun
1989 dibuka Cresh program pendidikan bidan secara normal yang lulusan SPK untuk
langsung masuk program pendidikan bidan (PPB/A), lama pendidikan satu tahun dan
lulusannya ditempatkan di desa dengan tujuan untuk memberikan pelajaran
kesehatan terutama ibu dan anak di daerah pedesaan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan menurunkan angka kematian ibu dan anak. mulai tahun
1996 status bidan di desa sebagai pegawai tidak tetap(PTT).
14. Tahun
1993 dibuka PPB program bidan yang peserta di dukungnya dari lulusan akper
dengan lama pendidikan satu tahun yang tujuannya untuk mempersiapkan tenaga
mengajar pada program pendidikan bidan A.
15. Tahun
1993 dibuka PPB program C yang menerima lulusalan SMP di lakukan di 11 provinsi
di wilayah sumatera, Kalimantan, Sulawesi selatan, NTT, Maluku, dan irian.
16. Tahun
1994 -1995 pemerintah menyelenggarakan uji coba pendidikan PPB jarak jauh di 3
provinsi jawa barat, jawa tengah, jawa timur. Peraturan penyelenggaraan telah
diatur SK menkes no 1247/menkes/SK/XII/1994.
17. Tahun
1994 dilakukan pelatihan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
18. Tahun
1996 IBI bekerjasama dengan depkes dan American College of Nurse Midwife (ACNM)
dan RS swasta menjadikan training kepada anggota IBI sebanyak 8 orang untuk LLS
yang kemudian menjadi tim pelatih LLS inti di PP IBI.
19. Tahun
1995 -1998 IBI bekerjasama dengan mother care
melakukan pelatihan dan peer review bagi bidan RS, bidan puskesmas dan
bidan desa di provinsi Kalimantan selatan.
20. Tahun
2000 ada pelatihan APN yang di koordinasikan untuk maternal neonatal health
(MNH) sampai saat ini telah melalui APN dibeberapa provinsi.
21. Tahun
2001 ada 65 institusi penyelenggara DIII kebidanan, didirikan DIV kebidanan
UNPAD.
22. Tahun
2002 DIV kebidanan di USU.
23. Tahun
2004 DIV kebidanan di ngaluyo.
24. Tahun
2006 S2 kebidanan UNPAD.
25. Tahun
2008 SI kebidanan UNAIR.
26. Tahun
2009-2011 dibukanya berbagai pendidikan kebidanan jenjang SI dan S2 di beberapa
kota di Indonesia.
II.
KESIMPULAN
Ø Sejarah
perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan, termasuk sejarah perkembangan
kesehatan dan kedokteran tua.yakni sejak adanya wanita itu melahirkan.
Ø Di
Amerika Serikat,pendidikan kebidanan harus memenuhi standar yang di buatoleh
College of Nurse-Midwives (ACNM).
Ø Sedangkan
pendidikan kebidanan di inggris terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Pre-regristeration
three year programmeldirect entry.
2. Pre-registration
(shortened) 18 months programme.
Ø Pelayanan
kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam
system pelayanan kesehatna yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kaum
perempuan khususnya ibu dan anak-anak.
Layanan
kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu dan
bayinya.
Ø Layanan
kebidanan/oleh bidan dapat dibedakan meliputi:
Layanan
kebidanan primer, kolaborasi, layanan kebidanan rujukan.
Ø Perkembangan
pendidikan bidan berhubungan dengan perkembangan pelayanan kebidanan. Keduannya
berjalan seiring untuk menjawab kebutuhan /tuntutan masyarakat akan pelayanan kebidanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar